Langkah-Langkah Bercocok Tanam Cabe
Cabe merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang paling atraktif. Pada waktu-waktu tertentu harga cabe akan melonjak hingga berkali-kali lipat. Tetapi pada waktu yang lain, harganya juga dapat menurun. Harga cabe yang fluktuatif membuat usaha bercocok tanam cabe menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Bercocok tanam cabe sering dihadapkan dengan beragam permasalahan, diantaranya yaitu tanah yang kekurangan unsur hara, hingga serangan hama dan penyakit. Berikut ini merupakan langkah demi langkah yang harus dipersiapkan saat bercocok tanam cabe, khususnya jenis Capsicum annum L (cabe merah) dengan tujuan untuk meningkatkan produksi panen cabe dari segi kualitas, kuantitas dan kelestarian lingkungan (K-3) sehingga para petani cabe dapat bersaing di era perdagangan bebas. Tanaman cabe merah berasal dari benua Amerika yang memiliki iklim tropis dan subtropis, kemudian menyebar ke berbagai negara dan benua di seluruh dunia.
Fase Sebelum Bercocok Tanam Cabe
Menentukan Lokasi Bercocok Tanam
Menentukan lokasi bercocok tanam merupakan hal yang tidak kalah penting. Karena tanaman cabe akan tumbuh dengan baik, jika kebutuhan tanaman untuk hidup dapat terpenuhi. Berikut ini adalah syarat lokasi yang ideal untuk bercocok tanam cabe rawit.
- Tanaman cabe rawit akan tumbuh dengan baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian antara 300-2000 mdpl.
- Suhu lingkungan yang ideal untuk bercocok tanam cabe rawit yaitu antara 24-27 derajat Celcius.
- Kelembaban tanah 80%
- Bercocok tanam cabe rawit dapat dilakukan di tegalan maupun sawah bekas menanam padi. Asalkan kondisi tanah gembur, kaya akan unsur hara, dan terdapat persediaan air yang cukup.
- Tanaman cabe rawit memerlukan sinar matahari penuh sepanjang hari, tanpa tertutup oleh pohon yang lebih tinggi.
- pH tanah yang dikehendaki yaitu netral, berkisar antara 5-7.
Pengolahan Lahan
- Siapkan pupuk kandang sebanyak 0,5–1 ton per 1.000 m2 lahan. Tebarkan pupuk kandang tersebut pada lahan yang akan digunakan untuk bercocok tanam sebelum fase menanam cabe rawit dimulai.
- Kemudian lahan diluku dan digaru. Diamkan selama kurang lebih 1 minggu.
- Langkah selanjutnya lahan diberi dolomit sebanyak 0,25 ton per 1.000 m2 lahan. Dolomit berfungsi untuk menambah keasaman tanah.
- Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100 cm jarak antar bedengan 60 cm dan parit dengan lebar 80 cm.
- Siramkan SUPERNASA atau POC NASA pada bedengan.
- SUPERNASA 1 botol dilarutkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk, kemudian setiap 50 liter air tambahkan 200 cc larutan induk.
- Atau bisa dengan cara, setiap 10 liter air diberi 1 sdm SUPERNASA dan siramkan ke bedengan kurang lebih 5-10 meter.
- Penggunaan POC NASA dengan cara : 10 liter diberi 2-4 tutup botol lalu siramkan ke bedengan sepanjang 5-10 meter.
- Campurkan Natural GLIO dengan dosis 100-200 gram (1-2 bungkus) dengan 50-100 kg pupuk kandang, dan biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
- Lalu bedengan ditutup menggunakan mulsa plastik yang dilubangi, jarak tanam 60 x 70 cm diterapkan dengan pola zig zag dan biarkan selama 1 minggu. Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun.
Fase Persemaian dan Pembibitan (0-30 Hari)
Pemilihan Benih Cabe Rawit
Terdapat puluhan hingga ratusan varietas cabe rawit, mulai dari varietas lokal hingga hibrida. Setiap varietas cabe rawit memiliki ciri tumbuh masing-masing. Untuk menetukan jenis varietas mana yang akan digunakan untuk bercocok tanam, sebaiknya pilih varietas yang paling cocok dengan lokasi lahan yang ada.
Benih cabe rawit dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu dengan membeli dari toko pertanian dan toko benih atau dengan membenihkan sendiri. Untuk benih cabe rawit varietas hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih yang sudah terpercaya yang telah menerapkan teknologi pemuliaan modern. Sedangkan untuk benih cabe rawit varietas lokal bisa diperoleh dari sesama petani atau dengan menyeleksi sendiri dari hasil panen sebelumnya.
Benih cabe rawit yang dibutuhkan yaitu sekitar 1-1,25 sachet per 1.000 m² lahan. Biji direndam terlebih dahulu menggunakan POC NASA dengan dosis 0,5-1 tutup per liter air hangat dan diperam semalam.
Penyemaian dan Pembibitan Benih Cabe Rawit
Metode penyemaian benih cabe rawit dianjurkan untuk menggunakan polybag (baik polybag plastik atau contong daun pisang). Karena benih cabe rawit (terutama jenis hibrida) harganya sangat mahal. Jika penyemaiannya dengan cara ditabur, dikhawatirkan akan banyak biji yang tumbuh berhimpitan sehingga tidak semua tanaman dapat dimanfaatkan.
- Persiapan Persemaian
- Persemaian menghadap ke arah timur dengan diberi naungan atap plastik, untuk menghindari terik matahari dan air hujan.
- Media tumbuh biji dibuat dari campuran tanah dan kompos yang telah disaring, dengan perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum digunakan sebaiknya dicampur dengan Natural GLIO sebanyak 100 gram untuk 25-50 kg pupuk kandang dan diamkan selama 1 minggu. Lalu media tersebut dimasukkan ke dalam polibag ukuran 4 x 6.
- Penyemaian
- Benih sebelumnya direndam dengan larutan POC NASA sebanyak 2-4 cc per 1 liter air hangat selama 2 jam. Gunakan biji yang tenggelam dan jangan yang terapung.
- Masukkan satu per satu biji cabe ke dalam polibag, kemudian tutup dengan lapisan tanah dan kompos yang telah diayak.
- Semprot menggunakan POC NASA dengan dosis 1-2 tutup per tangki saat umut 10 dan 17 HSS (hari setelah tanam).
- Penyiraman dilakukan satu kali sehari yaitu pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban dan awasi pertumbuhannya.
Cara Menanam Cabe Rawit
- Pilih bibit yang pertumbuhannya seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
- Bibit memiliki 5-6 helai daun (saat umur 21-30 hari)
- Penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari, bila sedang panas terik lebih baik ditunda
- Lepas plastik polibag dengan hati-hati, jangan sampai merusak perakaran
- Kemudian masukkan bibit cabe beserta media tanamnya ke dalam lubang tanam. Usahakan agar media semai jangan sampai terpecah
- Setelah selesai tanam, sebaiknya langsung disiram atau disemprot dengan POC NASA sebanyak 3-4 tutup per tangki.
Pemeliharaan Tanaman Cabe Rawit (7-70 HST Hari Setelah Tanam)
Pemeliharaan dan Perawatan
Setelah fase tanam selesai, tahap selanjutnya dalam bercocok tanam cabe rawit yaitu pemeliharaan dan perawatan tanamannya. Tanaman cabe rawit sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Siram tanaman dengan air secukupnya dan jangan biarkan hingga terlihat kering. Jangan pula menyiram air terlalu banyak, karena dapat menyebabkan tanah menjadi sangat basah sehingga tanaman cabe rawit akan lebih mudah terserang penyakit jamur atau bakteri.
Saat musim hujan, sebaiknya bedengan ditutup menggunakan plastik mulsa dan berikan lubang secukupnya untuk batang tanaman, tujuannya agar air hujan tidak terlalu banyak mengguyur bedengan. Agar tajuk tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah rebah diterpa oleh air hujan dan angin, maka sangat diperlukan pemasangan ajir atau tiang bambu untuk menopang tanaman cabe rawit. Ajir segera dipasang setelah proses penanaman selesai.
Perawatan selanjutnya yaitu penyiangan. Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan rumput yang tumbuh pada bedengan atau media tanam. Karena gulma, rumput liar, atau tanaman lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman cabe rawit jika dibiarkan akan menjadi sarang hama.
Perawatan terhadap tanaman cabe rawit yang tidak kalah penting yaitu melakukan perempelan tunas-tunas bawah. Tunas yang tumbuh pad aketiak daun sebaiknya dikurangi dengan cara dirempel. Tunas yang dirempel yaitu 4-5 tunas yang berada pada posisi paling bawah.
Pemupukan
- Pemupukan Makro susulan (Urea,ZA dan KCL)
Usia tanaman 1-4 minggu
Dosis yang digunakan :
Urea = 10 sendok makan
ZA = 10 sendok makan
Kcl = 10 sendok makan
Power Nutrition = 5-10 sendok makan
Cara aplikasi :
Campur semua pupuk tersebut ke dalam 50 liter air, dan siramkan sebanyak 1 gelas (200cc) per lubang tanaman
Diberikan setiap 1 minggu sekali
Usia 5 minggu dan seterusnya
Dosis yang digunakan :
Urea = 10 sendok makan
ZA = 20 sendok makan
Kcl = 20 sendok makan
Power Nutrition = 10-20 sendok makan
Cara aplikasi :
Campur semua pupuk diatas tadi kedalam 50 liter air, siramkan 2-3 gelas per lubang tanaman (400cc-600cc)
Diberikan setiap 1 minggu sekali
- Pemupukan POC NASA, HORMONIK (GREENSTAR) dan Aero-810
Usia 2 Minggu dan seterusnya (interval 1-3 minggu)
Dosis yang digunakan :
Semprot POC NASA 3-5 tutup per tangki + HORMONIK 1 tutup per tangki + Aero-810 0,5 tutup per tangki
Cara aplikasi :
Penyemprotan dilakukan dari atas dan bawah permukaan daun. Dengan volume tangki 10-17 liter, dibutuhkan 20-30 tangki per 1 hektar lahan
Hama dan Penyakit Tanaman Cabe Rawit
Fase Panen Bercocok Tanam Cabe Rawit
Pemanenan
- Panen pertama dilakukan sekitar umur 60-75 hari
- Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih. Hal itu tergantung dengan ketinggian tempat dan cara budidayanya
- Setelah pemetikan ke-3 sebaiknya disemprot dengan POC NASA + HORMONIK dan dipupuk dengan dosis 500 cc per pohon
Cara Penen
- Buah yang dipanen jangan yang sudah terlalu tua, tingkat kemasakannya 80-90%
- Pemanenan yang baik yaitu pada pagi hari setelah embun kering
- Penyortiran cabe dilakukan sejak di lahan
- Simpan hasil panen di tempat yang teduh
Komentar
Posting Komentar